Kamis, 21 Mei 2015

Wartawan Bukan Pemulung...!!!



"Wartawan Bukanlah Pemulung"


Petikan Kata-Kata Tersebut Sedikit Banyak Menggugah Para Penggiat Jurnalis Untuk Terus Berusaha Mengembangkan Dirinya. Wartawan Bukan lah Seorang Pemulung, maka jangan hanya Menggunakan telinganya dalam meliput berita, jika perlu wartawan harus menggunakan indra ke-enamnya dalam meliput dan mengolah sebuah berita (Wartawan Juga Bisa Salah).

Ayah Saya Pernah Berpesan, Wartawan Yang Hebat Adalah Dia yang Bisa Membaca "Berita Di Balik Berita." Selain itu ayah juga berpesan bahwa keberhasilan seorang wartawan untuk menyampaikan sebuah berita adalah ketika persepsinya di terima dengan baik oleh kebanyakan orang. Perlu di garis bawahi, persepsi seseorang tergantung pada harapan dan khayalannya, maka perlu di cermati jika kita menganggap bahwa sebuah berita adalah komoditas, maka sebagai seorang wartawan yang handal harus dapat tanggap untuk bisa mengemas komoditas tersebut agar dapat di terima dengan baik oleh konsumennya.

Benar sekali, Seringkali telah di bahas bahwa hari ini dunia jurnalis di pengaruhi oleh unsur-unsur kapitalisme media, namun hari ini media dan jurnalis sendiri dapat membentengi dirinya sendiri lewat kode etik jurnalisme (Undang-undang Pokok Pers No.40 / Tahun 1999).

Dalam kode etik tersebut terdapat unsur-unsur seperti objektifitas jurnalisme yang di dalamnya terdapat keberimbangan dalam menentukan narasumber, penyampaian hasil investigasi tanpa adanya distorsi informasi.

Akurat dan Adil dalam sebuah karya jurnalis bukan hanya sangat penting, kedua unsur ini adalah roh dan semangatnya. Dalam unsur "Akurat" mengandung makna ketelitian, kecermatan dan ketepatan. Sedangkan Dalam unsur "Adil" di dalamnya mengandung makna pemberitaan yang tidak bias, hal ini di wujudkan memberikan kesempatan pada semua pihak yang terlibat dalam perbedaan dan pertentangan pendapat untuk mengemukakan pandangan dan versinya (Wartawan Juga Bisa Salah).

Di era Keterbukaan Seperti sekarang ini, Jika Media Massa Tidak Mengindahkan Unsur-unsur tersebut dalam setiap ulasan produksi beritanya maka kepercayaan publik terhadap media tersebut akan menurun. Ini adalah salah satu hukum yang tidak tertulis untuk menghukum bagi keobjektivitasan sebuah media.

Mungkin Cukup Sekian Dari Saya Untuk menanggapi Dunia Jurnalis, Dunia Yang Telah Saya Geluti Selama Hampir 4 Tahun Ini. Kurang Lebih nya Mohon Maaf Ya... (AW / Blgg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar