Sakera Adalah Seorang Legenda Dari Tanah Madura. Jika Kita Mendengar Nama Sakera, Pasti kita Juga Akan Berfikir Tentang Carok Dan Celurit.
Saya pernah Bertanya Kepada Almarhumah Nenek Saya Tentang Kisah Seorang Legenda Madura, Yakni Sakera. Waktu itu Nenek hanya menjawab, " Sakera adalah pahlawan keluarga, sakera adalah orang yang berani, karena harta terbesar dari seorang keturunan madura adalah harga diri nya, yaitu keluarganya". Hal itu yang di katakan oleh nenek kepada saya.
Orang yang mengenal Carok pasti akan selalu menghubungkannya dengan peristiwa "sakera sang mandor tebu", (the history of madura).
munculnya celurit di pulau madura juga di hubungkan dengan Sakera pada Abad ke 18 M. Pada masa tersebut sakera di angkat menjadi mandor tebu di daerah Bangil, Pasuruan, Provinsi Jawatimur Oleh Penjajah Belanda. Sakera adalah seorang mandor yang jujur dan taat beribadah. Ciri khas dari sakera adalah saat ke kebun tebu untuk mengawasi pekerja, ia selalu membawa Arit besar yang dikenal dengan nama celurit (madura : Are').
Cerita Sakera ini hampir sama dengan cerita-cerita pahlawan yang ada di negara-negara eropa sana, Contohnya Seperti robbin hood, dll.
Sakera membantu warga miskin yang lahan nya di beli paksa oleh VOC belanda pada waktu itu, pabrik gula VOC Belanda menginginkan perluasan wilayah perkebunan tebu untuk menambah tingkat produksi tebu nya, namun cara yang di pakai salah dan sangat merugikan masyarakat kecil.
Karena langkahnya untuk membantu rakyat kecil tersebut, Sakera di anggap sebagai pemberontak, Maka Untuk itu dia di penjara di daerah Bangil, Pasuruan.
Namun ada yang mengusiknya, Sakera memiliki Istri yang sangat cantik yang bernama Marlena, Selain itu Sakera juga memiliki Kemenakan bernama Brodhin. Brodhin Memiliki Karakter Yang Sangat Berbeda dengan Paman Nya, Ia Selalu Menghabiskan Waktunya Untuk Berjudi dan Minum-minum. Setelah Pamannya masuk penjara, Brodhin Mencoba Merayu Istri Paman nya Untuk Di Selingkuhi.
Kabar Perbuatan Brodhin ini menyebar Hingga ke telinga Sakera. Sontak Kejadian Ini membuat Sakera Naik Pitam dan Dendam. Pada Saat Itu Juga Sakera Langsung Memutuskan Untuk Melarikan Diri Dari Penjara Dan Menuntut Balas Terhadap Brodhin yang Telah Merayu Istrinya.
Dengan Menggunakan Arit Besar Yang Selalu Dibawa nya (Celurit), Sakera Mendatangi Brodhin Dan Membunuh nya. Tidak hanya sampai disana, Sakera Juga Mulai Membantai Satu-Persatu Semua Musuhnya yang membuat Rakyat Kecil Tersiksa. Mulai dari Pimpinan Pabrik hingga petinggi-petinggi VOC Belanda Semua di Bantai nya Satu-Persatu.
Diduga Peristiwa Inilah yang melatar belakangi Kebudayaan Madura Yang Dinamakan Carok. Dapat Disimpulkan Motif Utama Dari adanya Carok Sendiri Adalah adanya Prinsip Harga Diri Yang tinggi pada Pribadi orang madura. Orang Madura Memiliki Prinsip " ango'an poteya tolang atembeng poteya mata ", (lebih baik mati dari pada menanggung malu).
Setelah Itu, Dengan Cara Licik Pemerintah VOC menjebak Sakera dengan Cara Memperalat Aziz yang Sebenarnya Adalah Teman seperguruan Sakera untuk memancing Sakera Keluar dari tempat Persembunyiannya.
Aziz Sangat Mengenal Sakera Yang Memiliki Ilmu Kanuragan Kebal Terhadap senjata Api Maupun Senjata Tajam. Maka dari itu untuk menangkap sakera menggunakan Sebilah Bambu.
Setelah Di tangkap Sakera di Hukum Gantung oleh pemerintah VOC Belanda. Sebelum Dihukum Gantung Sakera Sempat Berteriak "Guperman Korang Ajjer, Ja' Anga bunga, bentar sengko' mateh, Settong Sakera Epate'e, Saebu Sakera tombu Pole," (Guperman Keparat, Jangan Bersenang-Senang, Saya Memang Mati, Satu Sakera Di Bunuh, Seribu Sakera Akan Muncul Lagi). *Guperman : Goverment (Pemerintah).
Demikian Sedikit Tentang Sakera, Celurit Dan Carok. Jika ada yang Salah dan Kurang Saya Mohon Maaf Sebelumnya, Itu Semua Karena Keterbatasan Akademis Saya Semata. (AW/Blgg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar